Minggu, 08 Desember 2013

Benarkah Bayi Mengetahui Kondisi Perasaan Orang Di Sekitarnya?

Dunia dan khususnya Afrika Selatan telah kehilangan pahlawan lintas negara yang telah memperjuangkan keadilan akibat rasis bernama Apartheid. Dialah Nelson Mandela. Dia yang tetap dicintai di segenap penjuru dunia hingga akhir hayatnya.

Bicara mengenai mencintai, sudahkah pembaca sekalian mencintai bayi anda dengan segenap hati? Karena percaya atau tidak, bayi kita bisa menangkap kondisi hati siapa saja yang mendekatinya. Jika kondisi hati kita dalam kondisi ruwet, bermasalah dan tegang, sementara kita memaksakan diri untuk menyapa/ menggendong maka respon bayi akan menangis.

Suasana yang meliputi hati secara otomatis akan berpengaruh pada penampakan luar diri anda. Senyum yang dipaksakan, sentuhan yang kasar, gerak yang tergesa – gesa (tidak rileks), gampang tersulut amarah dan masih banyak lagi. Bayi begitu sensitif dan cepat bisa merasakan “aura” orang yang hendak menggendongnya.

Benar juga orang – orang tua dahulu, jika pulang ke rumah jangan langsung bertemu dan menggendong bayi. Tapi duduk dulu sekitar 10 menit, cuci muka – tangan – kaki, kemudian rileks untuk menetralkan kondisi jiwa dan segala kejadian di kantor/ luar rumah. Sama sekali tidak benar jika kebiasaan tersebut dikaitkan dengan mitos, bahwa ada makhluk halus yang mengikuti saat kita dari keluar rumah dan bayi menangis saat digendong.

Jadi, mulai saat ini ketika cintaibayi anda dengan sepenuh jiwa dan dalam kondisi hati yang lebih siap. Silakan dicoba.