Tampilkan postingan dengan label anak susah makan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak susah makan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Mei 2015

Saat Si Kecil Susah Makan

Bayitip.blogspot.com - Saat Si Kecil Susah Makan. Makan adalah salah satu aktivitas yang tidak boleh terlewatkan dalam masa masa-masa pertumbuhan si kecil. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa terkadang buah hati kita tidak mau makan atau hanya mau makan beberapa sendok saja. Jangan kesal Bunda, kejadian seperti ini tidak boleh membuat Bunda justru memarahi anak, karena hal tersebut justru akan membuat anak semakin tidak mau makan.

Menurut psikolog anak, Rini Hildayani,M.Si kemarahan berupa ancaman atau teriakan keras pada saat anak tidak mau makan, pada dasarnya merupakan stimulus emosional yang akan membuat anak merasa tidak nyaman. Anak-anak juga akan merasa bahwa saat makan adalah saat yang tidak menyenangkan. Saat merasa bahwa makan adalah hal yang tidak menyenangkan, bukan tidak mungkin ia justru tidak mau makan.
Daripada memarahi anak, Rini menyarankan untuk menciptakan terlebih dahulu suasana senang dan nyaman ketika anak makan. Jika anak tak mau makan, tanyakan apa penyebabnya. Bunda juga perlu menyajikan makanan dengan lebih kreatif agar dapat menarik perhatian anak. Melalui suasana yang nyaman, proses makan akan lebih mudah. Khusus bagi anak yang temperamen, Bunda harus lebih sabat karena akan butuh waktu yang lama untuk meyakinkannya agar mau makan. Bunda juga bisa memberikan tantangan dan pujian sebagai bentuk reward karena anak mau menghabiskan makanannya. Jadi, jangan buru-buru marahi anak Anda, jika ingin mereka lebih antusias untuk menghabiskan makanannya.

Selasa, 16 Juli 2013

Bahayanya Memaksa Anak Untuk Makan


Ketika anak-anak memasuki masa sulit makan, biasanya orangtua akan memaksa mereka makan dengan berbagai cara. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tak jarang orangtua -khususnya ibu- melontarkan paksaan dan ancaman agar anak mau menelan makanannya.
Pemaksaan sampai ancaman ini seharusnya tidak boleh dilakukan kepada anak, karena akan memengaruhi perkembangan anak, ada beberapa kategori yang tergolong sebagai bentuk pemaksaan kepada anak agar mereka mau makan (dan sebaiknya tidak dilakukan):

1. Memberi makanan sebagai hadiah
Dalam kategori ringan, orangtua akan memberikan berbagai iming-iming agar anak mau makan. "Misalnya, kalau mau makan maka mereka akan mendapat cokelat, es krim, dan aneka makanan lainnya," . Meskipun anak sebenarnya tidak mau makan, namun reward yang ditawarkan akan membuat mereka mau makan demi mendapatkan makanan yang disukainya.
Meski proses iming-iming ini akan membuat anak mau makan saat itu, namun akan selalu tertanam dalam pikiran anak bahwa setelah makan mereka akan bisa menyantap makanan apa saja yang mereka inginkan. Parahnya lagi, mereka akan beranggapan bahwa makanan reward ini boleh dimakan sebanyak-banyaknya karena mereka sudah makan nasi. Efek yang paling parah, mereka tidak bisa mengontrol asupan makanan ke dalam tubuh, dan berakhir dengan obesitas.

2. Menakut-nakuti anak
Dalam kategori ini, orangtua akan mengancam anak-anaknya untuk mau makan. Biasanya mereka akan mengancam dengan berbagai hal yang tidak disukai anak. Padahal, keengganan anak untuk makan pasti ada sebabnya. Bisa jadi makanan yang disediakan kurang enak dan kurang menggugah seleranya. Namun, biasanya orangtua lebih mementingkan agar makanan yang bergizi ini disantap habis oleh sang anak.
Yang tak kalah penting dari rasa dalam sepiring makanan adalah tampilannya, khususnya untuk anak. Dengan tampilan yang menggugah selera, anak pasti akan lebih bersemangat untuk makan.
Proses menakut-nakuti agar anak mau makan ini bisa mengakibatkan dampak psikologis berupa serangan anoreksia dan bulimia pada anak. Karena "proses" makan yang mereka lakukan ini hanya dilakukan untuk menyenangkan orangtuanya saja, tanpa perlu dicerna lebih lanjut di dalam perutnya. Bukan tak mungkin anak akan memuntahkan kembali makanan tersebut ketika orangtuanya tidak memperhatikan mereka lagi.

3. Mengancam
Kategori yang paling parah adalah ketika orangtua mulai mengancam anak-anaknya agar mau makan. Misalnya jika anak tidak mau makan, si ibu tidak mau bicara dengannya, anak akan ditinggal sendirian, atau akan dipukul saat tak mau makan, dan lain sebagainya. Proses ancaman ini ketika dilakukan dalam jangka waktu yang lama terbukti bisa menimbulkan trauma tersendiri dalam diri anak. Mereka akan mengalami sentimen negatif pada makanan.
Sentimen negatif ini akan berakibat pada adanya rasa takut terhadap makanan, sehingga ketika tiba saatnya makan mereka akan selalu terbayang pada ancaman yang diberikan orangtuanya. Ada rasa depresi ketika melihat makanan, dan akhirnya makan hanya karena takut akan ancaman orangtuanya. Ini sangat berbahaya.