Jumat, 28 Januari 2011

Tips Cara Pemberian Makanan Pada Bayi


MAKANAN PADAT PERTAMA
Sulit dipercaya betapa cepat bayi anda berkembang.  Ia berkembang secara dramatis dari bayi kecil yang anda bawa pulang beberapa bulan yang lalu, dan sekarang ia telah mulai mempelajari kepandaian baru setiap hari.
Antara usia 6 – 9 bulan, ASI (atau susu formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi bagi bayi anda.  Penting untuk diingat bahwa sebagian besar nutrisi yang diperlukan bayi anda tetap berasal dari sumber-sumber tersebut diatas, meskipun anda telah menambahkan makanan padat ke dalam menunya. ASI menyediakan nutrisi yang diperlukan bayi anda, seperti kalsium, zat besi, protein dan zinc – zat seng.
Meskipun demikian, pada usia ini bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang kandungan yang ada di dalam ASI (dan susu formula) – dan pada saat inilah, tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan padat dalam porsi kecil.  WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI untuk tetap dilakukan sampai anak berusia dua tahun atau lebih.


Usia : 6 to 8 bulan
Tanda-tanda sudah siap diberikan makanan padat:
• Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher
• Sudah bisa duduk sendiri
• Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
• Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
• Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
• Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
• Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
• Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat.



6 bulan – MAKANAN PERTAMA
Yang diberikan:
· ASI/ASI perahan PLUS
· SEREALIA: beras putih, beras merah, havermuth
· SAYURAN: labu parang, ubi jalar, kentang, kacang hijau, labu, zucchini
· BUAH: pisang, alpukat, apel, pir
Yang Belum Boleh Diberikan:
· DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN
· IKAN & KERANG-KERANGAN
· SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN
Tipe:
1 jenis makanan
Semi cair (dihaluskan atau dibuat puree)
Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)
Frekuensi:
Makan besar: 1-2 kali per hari
Cemilan: 1 kali per hari
ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap    3-4 jam
Porsi:
Makanan: 1-2 ujung sendok teh pada awalnya, bertahap tingkatkan sesuai bertambahnya usia dan minat bayi.


7-8 bulan – MAKANAN SEMI PADAT
Yang diberikan:
· ASI/ASI perahan PLUS
· SEREALIA: lanjutkan pemberian beras merah, beras putih dan havermut. Perkenalkan maizena.
· SAYURAN: asparagus, wortel, bayam, brokoli, sawi, kembang kol, bit, lobak, kol
· BUAH: mangga, pir, peach, blewah, timun suri.
· Biskuit bayi.
· DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN: ayam, sapi, hati ayam, tahu, tempe
Yang Belum Boleh Diberikan:
· IKAN & KERANG
· SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN
Tipe:
1-2 macam makanan
Semi padat (haluskan dgn saringan kawat, puree)
Soft finger food (8 bln+)
Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)
Frekuensi:
Makan besar: 2 kali per hari
Cemilan: 1 kali per hari
ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap    3-4 jam
Porsi:
3 sampai 9 sendok makan cereal, untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
1 sendok teh buah, bertahap tingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
1 sendok teh sayuran, perlahan ditingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan.
1 sendok teh makanan sumber protein, perlahan tingkatkan menjadi 2 sm untuk 2 kali pemberian makan


Tips Memperkenalkan Makanan Padat:

· Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 sampai 4 hari sebelum perkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi anda tidak alergi terhadap makanan tersebut.

· Urutan pemberian makan:
- Mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), yairtu serelia (beras merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air atau susu formula hingga semi-cair.
- Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi.  Mulailah dengan sayuran yang rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir, blewah, timun suri.

· Pangku bayi anda atau dudukkan di kursi makan atau tempat duduk bayi saat anda menyuapi bayi anda.
Posisi makan yang semestinya adalah digendong anda atau didudukkan di tempat duduk bayi – pilihlah posisi yang paling aman untuk anda dan bayi anda.

· Mulai pemberian makanan padat secara bertahap.
Untuk mempermudah peralihan, mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang sudah dikenalnya – ASI atau susu formula.  Mulailah pemberian makanan padat dengan meletakkan sedikit makan di ujung sendok dan letakkan sendok tersebut di tengah lidah bayi. Lihat reaksi bayi anda. Anda mungkin akan mendapatkan senyum tanda persetujuan atau seringai tanda tidak setuju.  Cobalah untuk memperkenalkan satu makanan baru selama tiga kali.  Ada kemungkinan bayi anda makan dengan tidak teratur.  Ingatlah bahwa pada usia ini anda hanya memperkenalkan bayi anda pada makanan dan tekstur baru.

· Ketahui kapan harus berhenti memberi makan.
Bayi anda akan berhenti makan bila dia sudah kenyang.  Jangan memaksa untuk tetap memberi makan.  Apabila bayi anda sudah kenyang dia mungkin akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: mengatupkan bibir, menutup mulut, muntah, memainkan atau menggigit puting, memalingkan wajah dari sendok yang didekatkan ke mulutnya, menyandarkan tubuh ke belakang, makan atau minum lebih sedikit dan tertidur.  Penting bagi bayi anda untuk merespon tanda-tanda lapar yang timbul dari dalam dirinya sendiri sebagai dasar dari kebiasaan makan yang sehat untuk sepanjang hidupnya.

· Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam.
Bayi anda tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.  Menambahkan bahan-bahan tersebut tidak akan memperbaiki nilai nutrisi dari makanannya dan membuat bayi Anda menetapkan makanan seperti ini sebagai standar pilihan makanan di masa mendatang.

· Jangan berikan madu selama 1 tahun pertama.
Madu tidak boleh diberikan untuk bayi dibawah 12 bulan. Jangan tambahkan madu pada makanan bayi anda atau mencelupkan dotnya ke dalam madu.  Madu terbukti dapat menyebabkan penyakit serius, botulisme yang dapat menyebabkan kematian.

· Botol harus digunakan untuk cairan seperti susu formula atau air putih BUKAN untuk makanan.
Apabila tidak direkomendasikan oleh DSA anda, jangan masukkan jus buah, cereal atau makanan semi cair/padat lainnya ke dalam botol susu karena dapat menyebabkan bayi anda makan terlalu banyak.

· Gunakan boks bayi untuk tidur, bukan untuk makan.
Tidur dengan botol susu bisa meyebabkan berbagai masalah untuk bayi anda.
- Botol berisi susu, jus atau cairan lain yang mengandung gula bisa berkumppul di gigi bayi anda dan menyebakan terjadinya pembusukan gigi, yang disebutnursing-bottle caries - karies susu.*
- Minum dari botol sambil tiduran bisa menyebabkan infeksi telinga bagian tengah.
- Anda pasti tidak menginginkan botol tersebut menjadi empeng (pemberi rasa aman/pengganti ibu). Bangun kebiasaan untuk menyelesaikan minum susu atau makan sebelum menidurkan bayi anda.

Selasa, 25 Januari 2011

Mengubah Kebiasaan Tidur Begadang Bayi


Beberapa orangtua merasa kewalahan karena bayinya selalu terjaga di malam hari tapi tidur nyenyak di siang harinya. Bagaimana mengubah pola tidur bayi yang seperti ini?

Setiap orangtua menginginkan bayinya memiliki jadwal tidur yang normal, tapi banyak bayi yang lebih memiliki jam malam untuk beraktivitas dan jam siang untuk tidur. Kondisi ini bisa meningkatkan kadar stres dan membuat orangtua tidak memiliki waktu untuk beristirahat.

Pola tidur bayi yang mengganggu ini kemungkinan dipengaruhi oleh proses persalinan yang lama dan berlangsung saat tengah malam. Satu hal yang harus dimiliki oleh orangtua adalah kesabaran, karena sebagian besar bayi memerlukan waktu sebulan atau lebih untuk beradaptasi dengan kondisi keluarganya.
Setelah bayi berusia beberapa minggu, orangtua bisa dengan lembut mulai membujuk bayi agar memiliki jadwal tidur yang wajar.

Beberapa hal bisa dilakukan orangtua untuk mengubah jadwal tidur bayinya yaitu:

Tetapkan waktu bangun dan tidur bagi bayi
Usahakan untuk membuat jadwal yang teratur mengenai kapan bayi harus bangun dan tidur. Jika bayi tetap terbangun di malam hari sebaiknya tidak mengajaknya bermain dan orangtua bisa tetap berpura-pura tertidur.

Biarkan bayi terjaga di siang hari
Selama siang hari biarkan bayi tetap terjaga dengan mengajaknya bermain, mendengar musik bersama-sama atau membuat kebisingan umum yang biasa terjadi di dalam rumah. Kondisi ini akan membuat si kecil merasa tidak nyaman untuk tidur.

Bangunkan bayi di siang hari untuk menyusui
Daripada membiarkan bayi tidur dalam jangka waktu lama di siang hari, maka bangunkan ia untuk menyusui bahkan jika ia tertidur pulas. Karena meski bayi membutuhkan tidur yang banyak ia tetap membutuhkan makan yang berasal dari ASI ibunya. Sedangkan saat malam hari orangtua bisa memberikan interval waktu 3-4 jam untuk menyusui.

Buatlah suasana yang gelap dan tenang di malam hari
Ketika masuk ke waktu tidurnya, buatlah suasana kamar yang tenang, gelap dan hanya menggunakan cahaya redup atau lampu malam untuk menyusui atau mengganti popoknya. Bicaralah dengan tenang dan gerak perlahan yang membuat bayi bosan dan tidak tertarik.
Sumber http://www.balita-anda.com