Sabtu, 28 Januari 2012

Ketahui Penyakit Perut Pada Balita


Sembelit merupakan kondisi di mana frekuensi buang air besar (BAB) tidak lancar dan kondisi feses (kotoran) yang keras dan kering. Akibatnya, feses sulit dikeluarkan atau ketika dikeluarkan menimbulkan rasa nyeri. Sembelit terjadi karena adanya perlambatan pergerakan feses pada usus besar, faktor umur, pola makan, dan kebiasaan si anak sendiri.
Feses merupakan produk akhir metabolisme yang harus dibuang. Apabila tetap ada di usus besar, zat tertentu dalam feses itu dapat meracuni tubuh. Makin lama di dalam usus besar, akan menyerap air, sehingga tinja makin keras dan makin sulit dikeluarkan.
Tanda-tanda:
Anak rewel karena perut menjadi tak nyaman, biasanya perut agak membesar dan keras bila ditekan. Tidak BAB selama beberapa hari atau jika BAB, fesesnya keras dan kering. Gejala lain, meliputi rasa nyeri di anus saat BAB, kram perut, mual, muntah, dan berat badan menjadi turun.
Pencegahan:
Makanan harus cukup mengandung serat
Gerak badan/berolahraga secara teratur
Cukup minum
Sebisa mungkin mengurangi konsumsi obat-obatan yang menyebabkan konstipasi (sembelit)
Larang anak menahan buang air besar
Biasakan pup secara teratur.
Penanganan:
Dengan menggunakan obat-obatan, baik yang secara oral (dari mulut) maupun anal (dari anus).

Resep Makanan Bayi : Variasi Bubur Susu (2)


* Bubur Hunkue Siram Tomat (1 Porsi) 

Bahan: 
1 buah tomat yang matang 
20 gr tepung hunkue 
250 cc susu 
10 gr gula pasir 

Cara Membuat: 
1. Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan blender atau saringan kawat untuk mendapatkan 50 cc air tomat 
2. Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata. 
3. rebus sisa susu dengan gula. Setelah mendidih, masukkan cairan tepung hunkue, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, tuang dalam wadah. Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap diberikan pada bayi. 

* Bubur Tepung Kacang Hijau (1 Porsi) 

Bahan: 
20 gr tepung kacang hijau sangrai 
200 cc susu 
10 gr gula pasir 

Cara Membuat: 
1. Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu. 
2. Rebus sisa susu dengan gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung kacang hijau, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam wadah. 
3. Berikan pada bayi setelah bubur dingin. 

Catatan: 
Cara membuat tepung kacang hijau: cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan lalu sangrai sampai kering. Angkat. Tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak. 

Resep Makanan Bayi : Variasi Bubur Susu (1)


* Bubur Susu Tepung Beras (1 Porsi) 

Bahan: 
20 gr tepung beras 
250 cc susu 
1 sdm gula pasir 
5 sdm air jeruk yang manis (jeruk pontianak/medan) 

Cara Membuat: 
1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, aduk rata. 
2. Rebus sisa susu bersama gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung beras, aduk terus dengen sendok kayu hingga mengental, angkat. 
3. Tuang dalam wadah. Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram atasnya dengan air jeruk. Siap diberikan pada bayi. 

* Bubur Sumsum (1 porsi) 

Bahan: 
20 gr tepung beras 
sedikit garam 
250 cc susu 
25 gr gula merah 

Cara Membuat: 
1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, aduk rata. 
2. Rebus sisa susu, beri sedikit garam. Setelah mendidih, maukkan cairan tepung beras, aduk terus dengen sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam wadah. 
3. Rebus gula merah dengan 50 cc air, lalu saring. Siram ke atas bubur sumsum yang sudah dingin. Siap diberikan pada bayi. 

* Bubur Maizena dengan Pepaya (1 Porsi) 

Bahan: 
20 gr tepung maizena 
250 cc susu 
10 gr gula pasir 
50 gr pepaya yg manis dan matang, potong dadu kecil 

Cara Membuat: 
1. Cairkan tepung maizena dg 50 cc susu, aduk rata 
2. Rebus sisa susu dengan gula pasir. Setelah mendidih, masukkan cairan tepung maizena sambil terus diaduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam mangkuk. Tuang hingga dingin, taburi atasnya dengan potongan pepaya. Siap diberikan pada bayi. 

* Bubur Maizena dg Pisang (1 Porsi) 

Bahan: 
15 gr tepung maizena 
50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan 
250 cc susu 
1 sdt gula pasir 

Cara Membuat: 
1. Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata 
2. Rebus sisa susu dan gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung maizena, aduk hingga mengental. 
3. Masukkan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat. 
Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi. 

Senin, 23 Januari 2012

Inilah Penyebab Bayi Anda Sering Rewel


Si kecil menangis keras di malam hari? Atau, ia sangat susah didiamkan ketika tidak digendong? Kerewelan semacam ini memang sering terjadi. Apalagi, pada bayi yang masih dalam usia pertumbuhan di bawah satu tahun. Seolah-olah, tak ada hari tanpa tangis bayi.

Tapi, sebenarnya, menurut Dr Joseph Garcia, ahli perkembangan anak dari Amerika—yang mengajari banyak hal tentang berkomunikasi dengan tanda pada bayi—itulah cara bayi berusaha berkomunikasi dengan Anda. Mulai rewel karena tak nyaman, tumbuh gigi, hingga karena si kecil mengalami kekurangan zat besi. Karena itu, cobalah pahami beberapa hal tentang tangisan bayi.

Berikut beberapa yang perlu Anda ketahui dan coba cari tahu, mengapa si kecil selalu rewel:
·   Jika lapar, ia biasanya menangis sambil memasukkan jari tangan ke dalam mulut. Untuk mengatasinya, terutama agar tak banyak menangis di malam hari, susui si kecil dengan porsi yang cukup banyak sehingga ia akan tidur dengan pulas.
·   Karena popoknya sudah kotor. Beberapa bayi betah pada kondisi popok yang sudah basah dan beberapa yang lain sangat sensitif. Karena itu, rabalah popok jika bayi menangis dan segera ganti jika memang sudah saatnya.
·   Jika ia basah oleh keringat, segera ganti bajunya. Sesuaikan juga suhu ruangan agar memberinya kenyamanan. 
·   Karena mengantuk. Saat ingin tidur, biasanya bayi juga sering rewel. Untuk itu, tenangkan dia dengan menggendong atau meletakkan di boks sambil diberikan sentuhan yang memberi kenyamanan agar ia cepat tertidur. 
·   Ingin mendapatkan peluk kehangatan. Bayi juga kadang merasa sangat ingin dipeluk dan berinteraksi lebih lama dengan orang di dekatnya. Karena itu, jika rewel, cobalah peluk dan angkat dia, cium keningnya, dan ekspresikan kasih sayang Anda pada si kecil.  
·   Bila asupan zat besi tidak mencukupi. Bayi mudah rewel adalah salah satu tanda-tanda bayi kekurangan zat besi. Dan, biasanya, jika ini yang terjadi, selain rewel, ia juga cenderung berwajah pucat, pertumbuhannya terganggu, kurang aktif, lemah, suhu tak normal, dan kecerdasannya cenderung turun.
Bila ini yang terjadi, sangat direkomendasikan agar:
Meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
Menunda pemberian susu sapi sampai usia 2 tahun, sehubungan dengan pendarahan saluran cerna yang tersamar pada beberapa bayi. o    Memberikan makanan bayi yang mengandung zat besi dan kaya vitamin C pada usia 4-6 bulan.
Memberikan suplementasi zat besi pada bayi mulai dari usia 6 bulan, terutama pada bayi kurang bulan, bayi dengan berat badan lahir rendah.

·   Ada masalah di perutnya, misalnya ingin bersendawa, kentut, kolik, dan sebagainya. Karena belum mengenali gejala itu pada tubuhnya, biasanya rasa kurang nyaman itu akan membuat bayi menangis. Lakukan beberapa hal yang sekiranya membuatnya bisa melakukan “aktivitas” itu, seperti meletakkan di pundak, mengurut perut, mengelus punggung, dan sebagainya. 
·   Jika telapak kaki atau tangannya dingin. Segera berikan sarung tangan atau kaus kaki padanya. Sedangkan untuk bayi usia hingga 2-3 bulanan, ia juga bisa digedong untuk memberinya rasa nyaman.
·   Gigi mulai tumbuh. Biasanya, kali pertama gigi tumbuh, si kecil akan menangis. Cobalah raba di sekitar mulutnya. Jika memang itu yang terjadi, cobalah “alihkan” perhatiannya dengan menenangkan melalui pelukan atau gendongan.


Jika sudah dilakukan banyak hal dan bayi tetap rewel, biasanya ada sesuatu pada si kecil. Cobalah raba suhu tubuhnya. Mungkin, ia sedang sakit. Sebab, saat merasakan sesuatu kurang nyaman pada tubuh, bayi memang memberikan reaksi menangis. Untuk itu, jika terus berlanjut, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih jauh. 



Cara Mengatur Pola Tidur Anak

Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam yang dibagi menjadi 4-5 periode. Pola tidur bayi masih belum teratur, karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan-lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari.

Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang tua yang sulit menerima jam tidur si bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga si bayi berusia 5 bulan. Sedangkan mulai usia 5 bulan sampai 2 tahun, oran tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi.

Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Di usia 3-6 bulan jumlah tidur siang pun semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada bayi usia 6-12 bulan. Menjelang usia 1 tahun biasanya ia hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12-14 jam.

Tips bagi orang tua:
Latih anak Anda agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur, dan siang hari adalah waktu untuk bangun. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya bermain hanya di siang hari saja, tidak di malam hari.
Latih bayi Anda agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur. Letakkan si kecil di tempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur dalam gendongan Anda atau di ruangan lain.
Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan nyalakanlah lampu tidur yang redup.
Ketika ia terbangun ajari anak untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu! Tenangkan dengan kata-kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk kembali tidur. Jika menangis lagi, biarkan dulu 5 menit baru tenangkan lagi. Berikutnya jika kembali menangis tunggu 10 menit. Dan seterusnya hingga 15 menit. Malam berikutnya tambah waktu tunggu 5 menit, yaitu 10 menit, 15 dan 20 menit. Biasanya seorang anak memerlukan waktu hingga 2-3 malam. Jika gagal, hentikan dulu prosedur ini, dan coba lagi setelah 1 bulan (cara ini diperkenalkan oleh Richard Ferber, Boston's Children hospital.)
Mulai usia 2 tahun, anak tidur selama 12-13 jam, dengan 1-2 jam tidur siang dan 11 jam tidur malam. Pada usia ini biasanya anak tidak mau tidur sendirian dan bangun menangis di tengah malam.
Berbeda dengan kita orang dewasa, anak-anak sering mengalami disorientasi saat bangun. Misalkan saja kita terbangun di tengah malam dan mendapati TV masih menyala, padahal kita ingat betul sudah mematikan TV. Tentu kita akan bangun dengan rasa bingung dan takut. Seperti itulah kira-kira perasaan anak jika terbangun di tengah malam. Hal kecil seperti guling yang terjatuh atau boneka yang salah letak sudah dapat membuatnya takut.

Pada anak-anak irama sirkadian dan dorongan homeostatis untuk tidur sudah lebih baik berkembang, tetapi pada usia tersebut dorongan untuk tidur ataupun bangun amatlah kuat. Ketika bangun mereka benar-benar segar, tapi kalau sudah mengantuk tidak ada yang bisa mencegahnya tertidur. Pernahkan Anda melihat anak yang tertidur saat makan atau bermain?

Yang terpenting adalah menciptakan suasana tidur yang nyaman. Buatlah kamar tidur yang terisi dengan tokoh favoritnya. Suhu yang nyaman, penerangan yang cukup dan suasana yang tenang. Penting juga menciptakan kebiasaan-kebiasaan sebelum tidur agar ia tahu waktu menjelang tidur.

Lingkungan tidur yang kurang baik bisa mengakibatkan mimpi buruk pada anak-anak. Mereka masih belum bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Tenangkan dengan kata-kata yang lembut dan melindungi.
Sejak usia 6 tahun umumnya seorang anak memerlukan waktu tidur sebanyak 11 jam, tanpa tidur siang. Di usia 10 tahun biasanya ia tidur selama 10 jam. Biasanya anak-anak usia ini menolak untuk tidur karena godaan acara televisi atau PR yang belum selesai. Tetapi begitu meletakkan kepala di atas bantal, mereka langsung tertidur.

Tips mengatur tidur anak:
Ritual sebelum tidur: cuci kaki, menggosok gigi, meredupkan lampu, berdoa atau membacakan cerita.
Biasakan waktu tidur yang teratur.
Jangan lakukan kegiatan yang exciting sebelum tidur.
Ajarkan anak untuk tidur sendirian, dan yakinkan kalau Anda tidak berada jauh dari kamar tidurnya.
Jika terbangun dan menangis jangan langsung datangi kamarnya, lakukan metode Ferber.
Jangan mengunci kamar tidur.
Kamar tidur Anak harus nyaman, menarik, tetapi tidak boleh ada TV, video games, atau terlalu banyak mainan.


Senin, 16 Januari 2012

Balita Anda Tumbuh Jadi Anak Bahagia


Bahagianya balita tumbuh jadi anak bahagia. Senyumnya dapat Anda nikmati setiap saat, ia pun  menjalani hidupnya dengan penuh percaya diri. Namun, puncak bahagia buka pada tepuk tangan, tapi pada saat Anda dan buah hati dapat mengenali perasaan itu.

Bahagiakan diri Anak
Anak belajar dari orang tuanya, kerena itu Anda terlebih dulu harus bahagia, mampu mengenal rasa itu dan mengekspresikannya lewat senyum, tertawa atau nyanyian Anda.
Hindari obsesi menjadi orang tua yang sempurna. Pada dasarnya anak tidak lahir dengan buku petunjuk yang bisa Anda pelajari dalam semalam. Anda dan pasangan justru belajar tentang balita sebagaimana ia belajar tentang banyak hal dari Anda.
Pastikan cadangan energi Anda cukup ketika mengurus balita. Siasati kondisi ini dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak potasium, seperti pisang, tomat, dan yoghurt tanpa rasa, yang rendah lemak. Fakta kesehatan menyatakan kekurangan potasium membuat seseorang mudah lelah.
Jangan hentikan hobi dan kesempatan menikmati me time Anda. Berbagilah peran mengasuh balita dengan pasangan, sehingga Anda masih punya waktu untuk mengurus dan menyanyangi diri sendiri.


Sehat pasti happy
Pastikan kebutuhan fisik anak terpenuhi. Cukup tidur, gizi sempurna, dan merasa nyaman adalah hal penting yang membuat anak senang dan tumbuh sehat.
 Anak sangat mudah rentan oleh perubahan menu. Waspada jika ia rewel setelah mencoba jenis makanan yang baru diperkenalkan padanya, karena hal itu bukan hanya pertanda ia tidak suka. Tetapi bisa jadi gejala alergi yang perlu diatasi secara tepat.
Atur ritem aktivitas pengasuhan atau waktu bermain anak dalam pola yang rutin. Anak lebih mudah mengikuti jadawal yang teratur karena terbiasa, dan hal ini membuatny anyaman.
Berikan balita cukup kesempatan untuk menyalurkan energinya, dalam bergerak bebas: merangkak, bermain dengan bola kesayangannya, atau sekedar bergulingan ke sana ke mari.
Senang bersamanya
Temani balita bermain sesering mungkin, karena hal yang menyenagkan bagi anak sebenarnya adalah Anda, orang tuanya.
Ajak balita bermain kreatif fengan benda-benda di sekitar.
Pastikan setiap aktivitas perawatan jadi saat  yang menyengankan bersama anak, misalnya bermain air saat sebelum mandi, ajak anak menata peralatan makan bersama menjelang makan, dan masih banyak lagi.
Setiap kali selesai beraktivitas, tanya anak tentang perasaannya. Anda akan menemukan kebahagiaan tak terkira saat ia mengangguk sambil tersenyum lebar, jika ia memang senang!
Realistis sejak dini.
 Agar bisa merasa gembira, akan perlu lebih dulu mengenal rasa sedih. Jadi, jangan mencegah anak dari pengalaman-pengalaman sedihnya.
Biarkan anak menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri. Buka berarti dia tidak boleh minta tolong, hal yang penting adalah, Anda hanya membantunya menemukan solusi, buka menyelesaikannya. Misalnya, mengambil sendiri mainannya yang jatuh, alih-alih berteriak minta tolong.
Sejalan bertambahnya usia, beri tugas rutin sederhana pada anak, seperti mengembalikan mainan pada tempatnya. Anak akan merasa bahagia jika ia terlibat dan berperan dalam aktivitas keluarga.
Ajari anak berterima kasih atas kesenangan yang dialaminya, sekecil apapun itu.