Rabu, 30 Januari 2013

Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Bayi Anda

Berikut ini beberapa Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Bayi Anda. Pada masa awal kehidupannya bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit saluran pernapasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak. Bayi yang terkena penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Atau menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan, bahkan bisa menimbulkan cacat permanen.
BAYI yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk bayi dibawah 1 tahun. Jadwal pemberian imunisasi tersebut, meliputi :
1. HEPATITIS-B : umur pemberian kurang dari 7 hari, sebanyak 1 kali, untuk mencegah penularan Hepatitis B dan kerusakan hati
2. BCG : umur pemberian 1 bulan, sebanyak 1 kali, untuk mencegah penularan TBC (tuberkulosis)  yang berat
3. DPT-Hepatitis B : umur pemberian 2 bulan , 3 bulan, 4 bulan , sebanyak 3 kali, untuk mencehah penularan Difteri yang menyebabkan penyumbatan jalan nafas, batuk rejan (batuk 100 hari), Tetanus, Hepatitis B.
4. POLIO : umur pemberian 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, sebanyak 4 kali, untuk mencegah penularan polio yang menyebabkan lumpuh layuh pada tungkai dan atau lengan.
5. CAMPAK : umur pemberian 9 bulan, sebanyak 1 kali, untuk mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otan dan kebutaan.
Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, maka tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya. Membawa bayi ke posyandu, puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan terdekat merupakan wujud tanggung jawab terhadap buah hati tercinta.

Beberapa Penjelasan Singkat Tentang Kasus Balita Gizi Buruk

GIZI BURUK adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan/atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
1. Penyebab Kasus Balita Gizi Buruk
Balita tidak mendapat ASI eksklusif, atau  mendapat makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
Balita disapih sebelum umur 2 tahun.
Balita tidak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih.
MP-ASI kurang dan tidak bergizi
Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti diare, campak, TBC, batuk, pilek
Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor
2. Penggolongan Kasus Gizi Buruk
 a. Marasmus :
Anak sangat kurus, Wajah seperti orangtua, Cengeng dan rewel
Rambut tipis, jarang, kusam, Kulit keriput
Tulang iga tampak jelas, Pantat kendur dan keriput, Perut cekung
b. Kwashiorkor
Wajah bulat dan sembab, Cengeng dan rewel, Apatis
Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit
Kedua punggung kaki bengkak, Bercak merah kehitaman di tungkai atau di pantat
c. Marasmik-Kwashiorkor
Gabungan tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor : sangat kurus, rambut jagung dan mudah rontok, perut buncit, punggung kaki bengkak, cengeng.
3. Pengaruh Kasus Balita Gizi Buruk :
Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tanaga kesehatan
Kecerdasan anak akan berkurang
Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari anak normal
Sering sakit infeksi kronis, seperti: batuk, pilek, diare , TBC, dll.
4. Penelusuran Kasus Balita Gizi Buruk
BIla ditemukan balita yang dicurigai gizi buruk dari masyarakat, segera lakukan :
Penimbangan berat badan secara teratur
Pengukuran panjang /tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus
Pembandingan hasil pengukuran dengan buku rujukan penilaian status gizi menurut BB/TB
Bila kategori BB/TB sangat kurus dan/atau lebih dari satu tanda klinis, maka balita disebut gizi buruk.
5. Perawatan Kasus Balita Gizi Buruk
Kasus balita gizi buruk dirawat sesuai prosedur tetap yang berlaku di puskesmas, kemudian dilakukan rujukan segera ke pusat pelayanan gizi/Rumah Sakit terdekat.

Rabu, 16 Januari 2013

Tips Supaya Kuat di Musim Influenza


Sebagai penyakit musiman, wabah flu sering datang saat pergantian musim karena menurunnya daya tahan tubuh menghadapi cuaca yang berubah-ubah. 

Flu adalah penyakit musiman. Di negara dengan empat musim, epidemik influenza berlangsung pada musim gugur dan dingin, sekitar bulan Oktober sampai Maret. Sementara di negara tropis, seperti di Indonesia, penyakit influenza berlangsung sepanjang tahun, puncaknya terjadi pada musim hujan. Virus influenza menyukai daerah kelembaban yang rendah ditambah dengan temperatur rendah. Saat pergantian musim juga sering merebak influenza karena menurunnya daya tahan tubuh menghadapi cuaca yang berubah-ubah. 

Ada tiga tipe influenza musiman, yaitu tipe A, B dan C. Dari ketiga tipe virus tersebut, virus tipe A paling banyak menjangkit orang. Saat ini virus tipe A(H1N1) dan A(H3N2) adalah jenis virus yang bisa menular langsung antar manusia. Beberapa tindakan pencegahan influenza perlu dilakukan dengan tepat. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pencegahan penularan influenza adalah:
Minta orang di rumah yang terkena influenza mengenakan masker dan mengkarantina diri untuk meminimalkan penyebaran influenza.
Pastikan anak mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap dan seimbang. Tambahkan suplemen vitamin dan susu yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Kenalkan balita pada kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Karena, rajin mencuci tangan salah satu cara ampuh menghambat penyebaran virus-virus influenza.
Biasakan anak aktif bergerak tetapi tidak sampai kelelahan dengan diimbangi tidur yang cukup.
Segera buang tisu yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung ketika Anda batuk atau bersin.
Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut karena kuman menyebar lewat sana.
Pemberian vaksin, cara paling efektif untuk mencegah penularan influenza.