Minggu, 18 Januari 2015

Gizi untuk Bayi di Usia 6 - 24 Bulan


Bayitip.blogspot.com - Gizi untuk Bayi di Usia 6 - 24 Bulan. Bunda yang setia membaca laman ini pasti sudah mengetahui bukan, bahwa MPASI (makanan pendamping ASI) begitu penting karena asupan dari ASI saja tidaklah cukup untuk bayi pada usia 6 bulan ke atas? Kali ini akan membahas gizi yang dibutuhkan untuk usia 6-24 bulan. Ada dua variasi MPASI yaitu MPASI buatan sendiri (MPASI keluarga) dan MPASI siap saji (olahan pabrik).

Yang perlu ditekankan dalam MPASI adalah pemberian makanan yang bervariasi karena kandungan gizi yang berpatok pada satu jenis makanan saja itu tidak cukup. Tidak ada satpun makanan yang gizinya seimbang. Yang penting diperhatikan untuk pemilihan jenis makanan adalah bersih, aman dari bakteri atau bahan kimia yang berbahaya bagi bayi.

Gizi yang perlu diberikan kepada bayi usia 6-24 bulan, yaitu:
  1. Energi. Total energi yang dibutuhkan yaitu 950 kkal per hari untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
  2. Protein. Jumlah protein yang dibutuhkan adalah 20 gram per hari untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak.
  3. Lemak. Adanya lemak begitu penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak dan kecerdasan anak.
  4. Vitamin A, C, untuk kesehatan mata, kulit dan daya tahan tubuh.
  5. Yodium , kalsium, zinc, zat besi, asam folat, yang semuanya penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak baik semua organ maupun otaknya.

Nah, bagaimana sekarang sudah jauh lebih tahu kan, soal gizi bagi bayi anda di usia 6-24 bulan? Semoga bermanfaat.

Pijat Bayi untuk Tumbuh Kembangnya yang Lebih Baik





Bayitip.blogspot.com - Pijat Bayi untuk Tumbuh Kembangnya yang Lebih Baik.Merawat bayi tidak hanya memberikan gizi saja, namun juga perlu perawatan fisik dengan cara memijat bayi. Pijat bayi dengan pijat anak-anak tentu berbeda. Karena tubuh bayi mungil dan masih rawan jika mengalami benturan yang keras. Sehingga dalam memijat bayi perlu ekstra hati-hati dan lembut.

Selain sebagai bentuk kasih sayang ibu, pijat bayi memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah untuk sebagai berikut ini :
  1. Penguatan pada otot - otot si bayi,
  2. Membuat bayi lebih sehat. Hal ini karena pada sistem peredaran darah, pernafasan dan seluruh proses pencernaannya akan menjadi lebih baik,
  3. Membantu pertumbuhannya,
  4. Membuat si bayi menjadi lebih tenang,
  5. Daya tahan tubuhnya akan meningkat
  6. Bayi tertidur lebih lelap
  7. Terbinanya hubungan batin antara si bayi dengan ibu menjadi lebih dekat.
  8. Meningkatkan kecerdasan bayi.
Cara memijat yaitu dimulai dengan usapan kecil pada telapak kaki dan kaki, lalu ke punggung, perut, dada, muka dan lengan. Saat memijat, tambahkan senyum dan tatapan sayang . Pastikan tangan bersih sebelum melakukan pijat, dan belai dan ajak bayi berbicara atau diibaratkan seperti izin untuk melakukan pijat. Hentikan pijat saat bayi menangis. Jangan memijat kepala bayi, karena masih lunak. Kesalahan fatal pada pijat kepala bayi menyebabkan pendarahan otak yang berujung kematian. Ada juga yang menyebabkan terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf. Sekali lagi, berhati-hatilah.

Simak terus bayitip.blogspot untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan bayi.

Kamis, 15 Januari 2015

Yuk Ajak Bayi Bunda Berenang!



Bayitip.blogspot.com - Yuk Ajak Bayi Bunda Berenang. Ibu jangan khawatir jika mengajak si kecil nyebur di kolam renang. Tenang saja, mereka telah terbiasa berenang di air ketuban dalam kandungan. Ajarilah bayi Anda untuk berenang sejak dini karena berenang adalah bagian dari penyelamatan diri. Usahakan mengajak anak berenang sebelum usia 8 bulan, karena semakin usianya bertamah, ia makin khawatir. 


Bayi bisa diajak berenang sejak ia berusia 3 bulan. Karena jika kurang dari 3 bulan, bayi masih terlalu rawan untuk diajak berada dalam air. Saat kita memasukkan si kecil yang berusia 3 bulan ke dalam air kolam, kakinya secara otomatis akan bergerak membentuk gerakan semacam “paddle dog” sehinggai ia tidak akan tenggelam. Namun jangan serta merta memasukkan bayi ke dalam air. Perhatikan apakah dirinya ketakutan saat didekatkan dengan air. Cobalah untuk mengajaknya bermain-main air di pinggir kolam.

Kini saatnya ibu memperhatikan beberapa hal terkait kondisi air yang akan dipakai untuk si kecil berenang. Aturlah suhu air sebesar 27-30 derajat Celcius karena bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya sendiri. Selanjutnya, jangan menggunakan kadar klorin yang terlalu tinggi, karena dapat mengiritasi kulit bayi. Anda perlu mengatur kadarnya dari 2,0 sampai 4,0 ppm (parts per million) meski tidak perlu, sampai di bawah 1,0 ppm. Yang terakhir, usahakan membiarkannya berenang dari jangka waktu 15 hingga 25 menit. Itu adalah ukuran minimal dan maksimal seorang bayi berada dalam air.

Simak terus bayitip.blogspot.com untuk mengetahui informasi seputar ibu, bayi dan balita.

Sabtu, 03 Januari 2015

Ini Dia Penyebab Mengapa Bayi Menangis

Bayitip.blogspot.com - Ini Dia Penyebab Mengapa Bayi Menangis. Pernahkah bunda merasa kesal karena si kecil terus-terusan menangis? Ini karena ia belum bisa berkata-kata. Maka wajar jika mereka berkomunikasi dengan caranya. Yakni dengan menangis. 


Menangis itu kebutuhan mereka. Sebagai seorang ibu, apalagi ibu pemula alias baru memiliki momongan, mungkin agak sedikit bingung di awal-awal dengan bentuk tangisan bayi. Ibu baru belum mengetahui pasti apa yang diperlukan sang bayi atas tangisannya. Namun tenang saja, ibu akan mengetahui secara perlahan tentang berbagai gaya bayi menangis dan apa yang diperlukan mereka.

Berikut beberapa hal yang menyebabkan bayi menangis
1.       
      Karena sedang lapar
Bayi yang lapar akan bereaksi menangis, dan ini wajar di awal-awal kehidupan barunya setelah keluar dari rahim ibu. Biasanya reaksi yang akan dilakukan adalah mengusap bibir atau memasukkan tangan ke mulut.

2      Popoknya basah
Siapapun, akan merasa risih jika ada kotoran menempel di badan. Begitu juga dengan bayi yang sensitif dengan bau dan lembab. Hal ini sangat tidak nyaman, sehingga membuat bayi ingin segera meminta diganti dengan cara menangis.

3      Mengantuk
Kalau Ibu lelah setelah mengurus ini itu di rumah, blepp langsung tidur itu gampang. Tapi tidak bagi sang bayi. Ia terkadang akan menangis karena mengantuk dan butuh digendong untuk bisa tenang menuju tidurnya.

4.      Masalah perut
Wasapadai penyakit perut. Jika masalah gas, jangan terburu untuk memberikan obat atau panik ke dokter. Cukup telungkupkan lalu  pegang kaki, dan gerakkan kakinya seperti mengayuh.

Nah, sekarang menjadi tambah tahu soal kenapa bayi menjadi sering menangis? Simak terus bayitip.blogspot.com

Sabtu, 19 April 2014

Mengajak Bayi Naik Pesawat


Masihkah bunda ingat kejadian mengenai meninggalnya bayi di pesawat Lion Air beberapa hari lalu? Semoga keluarga dalam keadaan sabar dengan kejadian tersebut ya.

Bunda, apabila akan menaiki pesawat pastikan beberapa hal berikut ini terkait si kecil.
Pertama, usia bayi bunda. Usia 0 - 6 bulan adalah usia rawan bagi si kecil dalam naik pesawat. Karena pada ketinggian tertentu, gendang telinga bayi belum kuat menahan tekanan udara. Sangat jauh berbeda dengan kita para orang tua.

Kedua, perlengkapan terbang bagi bayi. Jika usia bayi sudah mumpuni dan bisa diajak bepergian via pesawat, maka pastikan perlengkapan bagi si kecil jangan sampai terlewat. Seperti mainan bagi bayi supaya menikmati perjalanan, makanan kecil & asi untuk menahan lapar selama perjalanan (terutama untuk perjalanan jauh lebih dari 2 jam), selimut supaya tetap nyaman selama perjalanan.
Ketiga, taati semua SOP di dalam pesawat. Setelah semua persiapan tadi sudah lengkap, jangan lupa untuk tetap menaati SOP ketika di dalam pesawat ya bunda. Seperti memasang seat belt, mematikan handphone, dsb.

Selain itu, usahakan bayi bunda bisa dalam keadaan nyaman dan tenang selama perjalanan. Bisa dengan memastikan bahwa satu keluarga duduk dalam satu deret kursi atau mengajak bermain ringan bagi bayi agar tetap nyaman.

Selamat mencoba ya bund, dan semoga si kecil senantiasa sehat.

Minggu, 23 Februari 2014

Erupsi yang Lebih Dahsyat dari Erupsi Gunung Kelud

Berita tentang meletusnya gunung Kelud dan sejumlah gunung berapi di Indonesia beberapa lalu telah membuat saudara - saudara kita di Kediri dan sekitarnya berduka karenanya. Melihat hal ini, semua elemen bangsa telah bersatu padu berupaya untuk menggalang bantuan dan menolong saudara - saudara kita yang menjadi korban di sana.

Pembaca sekalian, tahukah pembaca sekalian bahwa erupsi di rumah kita juga bisa meletus setiap saat? Ya, erupsi dalam arti bencana keluarga.

Bagi mereka yang memiliki anak lebih dari tiga orang dengan selisih usia yang tidak jauh, bisa mengakibatkan erupsi di rumah meletus sewaktu - waktu. Erupsi apakah itu? Yakni erupsi ketidaksiapan menata emosi dalam mengasuh anak. Apalagi jika bapak dan ibu memilih untuk bekerja di luar rumah. Sepulang kerja, saat penat menempel di tubuh, disambut oleh bawelnya anak - anak dan berbagai masalah khas rumah berpenghuni balita. Bisa dibayangkan, jika emosi tidak dimanage secara bijak dan slow maka erupsi sewaktu - waktu bisa meledak. Anak - anak yang hanya berekspresi melihat kedatangan orang tuanya pulang akan menjadi korban karenanya.

Mari menata diri dan menghindari adanya erupsi emosi yang menyebabkan kerugian bagi anak - anak kita.

Sabtu, 22 Februari 2014

Prinsip Mendidik Anak

Berita mengenai Roger Danuarta yang terjerat narkoba menjadi headline laman berita beberapa hari terakhir ini. Untuk yang ke sekian kalinya artis masuk dalam perangkap bernama narkoba. Yang lebih mengherankan banyak orang adalah saat lama tak terdengar kabar dari Roger Danuarta, eh sekalinya ada berita malah kena narkoba. Padahal sejak kemunculannya yang pertama kali ketika membintangi sinetron ia tercitrakan sebagai sosok yang baik dan memiliki jati diri.

Bunda, dalam mengasuk anak ada dua prinsip yang harus kita pegang.
Pertama, sejarah anak kita belum selesai. Ini artinya bahwa jika suatu ketika anak kita berperilaku baik seperti yang kita inginkan, maka terus dampingi ia hingga melewati masa emas penemuan jati diri. Jangan cepat berpuas diri, lantas melalaikan tumbuh kembangnya. Pun ketika ada anak yang nakalnya sundul langit. Jangan langsung memvonis bahwa sampai mati ia akan tetap nakal tanpa bisa diubah. Tetap masih ada celah ia berubah di masa depannya kelak.




Kedua, jangan menghentikan sejarah anak pd kondisinya sekarang. Kondisi sekarang yang melekat pada anak hakikatnya adalah tugas kita sebagai orang tua untuk "mewarnainya" sehingga ia akan kuat menjalani kehidupannya kelak. 

Ini terutama bagi orang tua yang mendapatkan titipan "anak istimewa". Harus tetap bersyukur dan opitimis pada masa depannya. 

Semoga yang sedikit ini bermanfaat ya bunda. terima kasih